Kotaro Lives Alone adalah Keuwuan yang Kita Butuhkan

Muak dengan melihat permainan Arsenal, pemuda ini alihkan perhatian dengan nonton serial Jepang

Gilang Fajar
3 min readAug 31, 2021
via digitallifeasia.com

Kalau kamu seperti saya yang sedang gundah gulana karena Arsenal yang tidak kunjung menang di musim ini, maka ada baiknya kamu menonton hal lain selain permainan Arsenal yang membosankan itu.

Arsenal musim ini memang semakin terlihat kekacrutannya. Tidak ada perubahan taktik dan strategi, pemain-pemain yang memberontak dan ingin pergi, serta ketiadaan sosok pemimpin di ruang ganti membuatmu ingin marah dan mencaci maki Arteta dan petinggi klub.

Tapi apalah saya. Saya hanya fans layar kaca yang nonton via jalur resmi. Saya tidak punya kuasa untuk memperbaiki klub yang sudah porak poranda ini. Hasilnya, saya, dan fans Arsenal lain, harus tahan jika dikasihani (bukan diejek lagi) oleh fans tim lain.

Yang bisa saya lakukan untuk mengendalikan emosi tersebut adalah dengan menonton hal lain, jika Arsenal bertanding. Di saat pertandingan lawan Chelsea dimana Arsenal sudah kebobolan di menit 15, saya lalu mengganti tontonan saya ke sebuah serial Jepang berjudul Kotaro Lives Alone.

Serial ini sangat heart-warming, dapat meredam emosi siapapun yang sedang marah seperti saya saat itu. Keuwuan dan sekaligus kedewasaan Kotaro membuat saya lupa akan kebodohan Arteta meracik strategi.

Kotaro Lives Alone bercerita tentang Kotaro, seorang anak umur lima tahun yang ngekos sendiri di sebuah apartement bernama Apartment Shimizu.

Shin dan Kotaro via tumblr.com

Di apartment ini, Kotaro bertetangga dengan Shin, seorang mangaka yang tidak kunjung berhasil seperti Arteta. Shin tentu heran kenapa anak kecil seperti Kotaro tinggal sendiri. Lebih aneh lagi kalo memikirkan bagaimana Kotaro bayar uang kosan dan membiayai hidup. Untungnya, Shin tidak banyak tanya. Wong juga bukan urusan dia, ya kan.

Shin memang setidakpeduli itu sebelumnya, tapi lama kelamaan, Shin mulai berubah. Di antara semua tetangga Kotaro, Shin lah yang paling akrab.

Selain Shin, ada lagi Mizuki, tetangga Kotaro dan Shin. Wanita cantik ini sehari-hari bekerja di klub malam menemani laki-laki hidung belang. Namun, Mizuki ini orang baik dan gemar memasak. Kalau Kotaro ada “project” bikin bento, Kotaro selalu datang minta tolong ke Mizuki. Sayangnya dia harus pindah karena pacarnya yang abusive menguntit dia terus. Namun, pada akhirnya Mizuki pindah kembali ke Apartment Shimizu setelah urusannya dengan pacarnya beres.

Lalu ada lagi paman Isamu, seorang om-om paruh baya yang gayanya seperti Yakuza ala ala. Dia bercerai dengan istrinya dan tinggal di apartment Shimizu. Sebagai seorang ayah, paman Isamu ini care banget sama Kotaro dan cenderung memanjakannya.

Sampai sini, terlihat bagaimana interaksi Kotaro dengan para tetangga-tetangganya. Memang, sebelum Kotaro hadir, Shin, Mizuki dan paman Isamu tidak terlalu dekat seperti yang layaknya kita temui di perumahan kluster. Mereka punya kehidupan dan permasalahan hidup masing-masing sehingga akan cukup merepotkan kalau mereka saling ikut campur. Namun, berkat kehadiran Kotaro, mereka semua jadi dekat. Semua jadi saling peduli. Interaksi seperti inilah yang membuat Kotaro Lives Alone menjadi serial yang heart warming.

Jadi, kalau kamu sudah gedeg banget sama Arsenal dan Arteta yang bebal, mari buka Netflix, ketik Kotaro Lives Alone di kolom search dan nikmati serial yang uwu ini.

Jika kamu suka dengan artikel-artikel seperti ini dan ingin mendukung penulis, silahkan trakteer dengan link berikut ini. Cheers!

--

--

Gilang Fajar

Writer, financier. Interested in Economics, Tech, Japan Pop Culture and Football. Opinions are my own